Rabu, 17 Maret 2010

Inter Melahap Chealsea

Suara handphone berdering, aku berpikir “siapa nie yang bangunin aku jam segini ?”. Setelah aku liat ternyata temanku Rheno yang menelepon. Dia mengajakku nonton bareng Chealsea vs FC Intermilan dirumahku. Okelah kaloo begitu..aku menerima ajakannya. Pukul 02.30 WIB dia sudah berada di depan pintu pagarku setelah sebelumnya miscall aku terlebih dahulu. Bergegas kubuka pagarnya karena pertandingan akan segera dimulai. Tak lama setelah itu pertandingan dimulai kami menyaksikan dengan antusiasme yang meledak-ledak berharap intermilan lolos ke babak perdelapan final liga champions. Sembari menyantap camilan yang dibawa Rheno, kita berdua dibuat dag..dig...dug... seerrr !!! oleh Nicolas Anelka yang berhasil masuk ke pertahanan intermilan dan melepaskan tendangan namun seketika bola itu langsung disambar oleh Thiaggo Motta yang lebih dulu di depan gawang mengamankan pertahanan intermilan. Huueeehhh...kami merasa tenang karena bola tak jadi masuk ke gawang. Peluit dibunyikan tanda pertandingan babak petama telah usai.



Suara handphone berdering, aku berpikir “siapa nie yang bangunin aku jam segini ?”. Setelah aku liat ternyata temanku Rheno yang menelepon. Dia mengajakku nonton bareng Chealsea vs FC Intermilan dirumahku. Okelah kaloo begitu..aku menerima ajakannya. Pukul 02.30 WIB dia sudah berada di depan pintu pagarku setelah sebelumnya miscall aku terlebih dahulu. Bergegas kubuka pagarnya karena pertandingan akan segera dimulai. Tak lama setelah itu pertandingan dimulai kami menyaksikan dengan antusiasme yang meledak-ledak berharap intermilan lolos ke babak perdelapan final liga champions. Sembari menyantap camilan yang dibawa Rheno, kita berdua dibuat dag..dig...dug... seerrr !!! oleh Nicolas Anelka yang berhasil masuk ke pertahanan intermilan dan melepaskan tendangan namun seketika bola itu langsung disambar oleh Thiaggo Motta yang lebih dulu di depan gawang mengamankan pertahanan intermilan. Huueeehhh...kami merasa tenang karena bola tak jadi masuk ke gawang. Peluit dibunyikan tanda pertandingan babak petama telah usai. Babak pertama didominasi oleh para pemain chealsea, selama babak pertama mereka terus menggempur pertahanan inter namun ternyata gempuran itu bisa diatasi oleh kedisiplinan para pemain inter.

Waktu istirahat 15 menit telah berjalan, tak lama kemudian kickoff babak kedua dimulai. Peluang demi peluang tercipta di babak kedua, kali ini permainan bola lebih didominasi oleh pemain inter. Para pemain chealsea hanya sesekali menyerang namun kandas oleh pemain belakang inter. Semangat inter mulai berkobar di babak kedua mungkin itu dikarenakan Sang Motivator Jose Maurinho yang telah memotivasi anak-anak asuhnya agar tampil lebih lepas dan tidak gugup. Hal itu terbukti sejumlah peluang yang diciptakan inter namun masih dapat dikandaskan oleh John Terry dkk akibat kurang tenangnya Diego Milito cs pada saat dimulut gawang. Menit 78 petaka chealsea dimulai, sneijder yang jeli melihat posisi Samuel Eto’o yang berdiri tanpa kawalan ketat langsung memberikan umpan lambung yang kemudian dikejar oleh Eto’o. Adu sprint pun tak terelakkan antara Eto’o dengan Ivanovic, namun bola lebih dulu sampai di kaki Eto’o lalu mendribble bola sampai di mulut kotak penalti kemudian.....“GOOOLLLL!!!!!!!!!!!” Teriakku bersama Rheno, dengan tenangnya Eto’o melesakkan bola tepat di pojok kanan gawang chealsea. Skor 0-1 untuk keunggulan inter. Cheelsea pun tak tinggal diam, minimal mereka harus memasukkan 2 gol untuk memaksa pertandingan berjalan dengan tambahan waktu 30 menit, namun usaha tersebut semakin mustahil dilakukan karena Didier Drogba melakukan blunder dengan melakukan pelanggaran terhadap Thiaggo Motta, dia pun dikenai kartu kuning kedua dan dikeluarkan dari lapangan. Sorak sorai para pendukung inter mulai bergemuruh di stadion Stamford Bridge mengalahkan sorakan dari pendukung chealsea yang mulai terdiam ketika gol inter tercipta. “Priiiiittt!!!!”..akhirnya babak kedua usai dan pertandingan berkesudahan dengan kemenangan inter. Kami berdua tersenyum bahagia melihat inter yag lolos ke perdelapan final. Tak lama setelah itu aku dan Rheno mengambil wudhu dan menunaikan Sholat Shubuh berjamaah. Kami Mengucap Syukur Alhamdulillah karena Allah berkehendak Inter Menang. Dalam lantunan doaku terselip memohon agar INTER menjadi juara Liga Champions tahun ini. Amiiin. Rheno pun pulang dengan perasaan bahagia walaupun dia pulang dalam keadaan berbalut jas hujan karena pagi itu hujan turun. Sungguh pagi yang menyenangkan....

0 comment:

Posting Komentar