Selasa, 18 Mei 2010

Semangat Wirausaha Seorang Teman

Kemarin aku berkunjung ke kos teman yang letaknya tak jauh dari rumahku, ya kira-kira sekali melangkah langsung nyampek. (hehehe lebay mode on). Tujuanku kesana minta diajarkan cara membuat pas foto dengan menggunakan adobe photoshop. Tak lama sampai dikosnya langsung lah aku belajar cara bikinnya ternyata tidak telalu susah untuk membuatnya. Alhamdulillah dapat ilmu baru.

Kemudian setelah itu kita berdua saling sharing tentang hidup berwirausaha. Pembicaraan itu sungguh menarik bagiku karena memang dalam jiwa ini tertanam untuk berwirausaha. Dia menceritakan kisahnya yang menolak panggilan kerja sampai 2 perusahaan bonafid yaitu telkomsel dan BRI syariah. Dia menolaknya karena ingin berwirausaha, mungkin untuk orang awam pemikirannya sungguh tak masuk akal dan gila. Orang berpikir dia gila berani menolak pekerjaan yang sudah di depan mata apalagi perusahaan yang ia tolak perusahaan bonafid padahal mencari kerja sekarang susah. Namun hal itu tak membuatnya surut, bahkan dia semakin bersemangat untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Lalu aku menanyakan usaha apa yang ingin dilakukannya ? dia menjawab “usaha kacang ijo.” Dia lalu menceritakan konsep dagangannya, menu apa yang menarik untuk dagangannya?. Sejauh ini dia sudah membuat kacang ijo versi buatannya dibantu oleh kakaknya dan menurutnya kacang ijonya sudah layak untuk diperdagangkan. Untuk gerobaknya dia juga sudah menghubungi beberapa teman yang punya kenalan tukang buat gerobak, mungkin tak lama gerobak tersebut akan terrealisasi. Yang aku semakin kagum adalah orang tuanya yang memberi kebebasan kepadanya untuk memilih jalan hidupnya mau jadi pegawai kantoran atau seorang pengusaha yang terpenting dia bisa bertanggung jawab dengan langkah yang dia ambil. Sungguh orang tua yang demokratis. Dia lalu berangan-angan jika usahanya lancar dan maju, dia akan mengambangkan usahanya dengan mendirikan hotspot di warung kacang ijonya. Ide yang cemerlang menurutuku dan sungguh semangat berwirausaha yang luar biasa.

Sepulang dari kosnya aku bertanya-tanya pada diriku apa langkah hidup yang harus aku ambil. Seorang pegawai atau wirausaha ? hal itu harus cepat aku lakukan karena semua tak akan terjadi jika aku terus-terusan memikirkannya tanpa melakukan tindakan.

0 comment:

Posting Komentar